Rabu, 12 Februari 2014

ALIRAN STRUKTURAL DAN ANALISIS UNSUR LANGSUNG


                                               
                                                MAKALAH
BAHASA INDONESIA
ALIRAN STRUKTURAL DAN ANALISIS UNSUR LANGSUNG
Disusun oleh:
FEBRIAN FRISTIANDA
1283021

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
JURAI SIWO METRO
TAHUN AJARAN 2012/2013



                                                                    BAB I
PENDAHULUAN

       A. LATAR BELAKANG
            Setiap aliran linguistic atau teori linguistic mempunyai cara pandangan tersendiri terhadap bahasa.Cara memandang dan menelaah bahasa antara aliran atau teori linguistic yang satu berbeda dengan aliran atau teori yang lain aliran struktural mempunyai konsep sendiri dalam memahami dan menelaah bahasa.Demikian juga dengan aliran-aliran linguistic lainnya, seperti aliran structural,takmemik,dan transformasi aliran-aliran lingustik itu juga mempunyai konsep tersendiri dalam memahami dan menelaah bahasa.Konsep inilah yang menyebabkan adanya cara menganalisis sintaksis yang berbeda.
            Setelah anda memahami dan menguasai makalah ini diharapkan anda akan memperoleh dua manfaat,yaitu manfaat praktis dan manfaat teoritis.Manfaat teoritis berupa semakin meningkatnya pengetahuan anda mengenai berbagai teori sintaksis dan cara penguraiannya serta sekaligus untuk mengembangkan teori tersebut berdasarkan data bahasa yang anda jumpai. Manfaat praktis yang anda dapatkan ialah kemampuan anda membedakan berbagai model analisis sintaksis dan kemampuan menerapkan model analisis sintaksis dalam pengajaran bahasa.

B.RUMUSAN MASALAH
       1.Bagaimana aturan konsep aliran struktural yang terdapat di dalam sintaksis?
       2.Bagaimana cara menganalisis unsur langsung berdasarkan konsep aliran struktural  tersebut?
      3.Mengetahui pengertian aliran struktural dan unsur lansung dan bagian bagiannya!

C.TUJUAN
       1.Agar kita mengetahui dan biasa membedakan cirri-ciri disetiap aliran tersebut.
 2. Agar kita bisa lebih menguasai di dalam proses penganalisisan unsur langsung berdasarkan konsep aliran tersebut.




BAB II
LANDASAN TEORI

     A.Aliran Struktural
a.Pengertian Aliran Struktural
Aliran Strukturalis atau Strukturalisme merupakan suatu pendekatan ilmu humanis yang mencoba untuk menganalisis bidang tertentu (misalnya, mitologi) sebagai sistem kompleks yang saling berhubungan. Ferdinand de Saussure (1857-1913) dianggap sebagai salah satu tokoh penggagas aliran ini, meskipun masih banyak intelektual Perancis lainnya yang dianggap memberi pengaruh lebih luas.
Teori ini berlandaskan pola pikir behaviouristik. Aliran ini lahir pada awal abad XX yaitu pada tahun 1916. aliran ini lahir bersamaan dengan lahirnya buku ”Course de linguistique Generale” karya Ferrdinand de Saussure yang juga merupakan pelopor aliran ini. Ia dikenal sebaga Bapak Strukturalisme dan sekaligus Bapak Linguistik Modern.
b.Ciri-ciri Aliran Struktural
 1.Berlandaskan pada faham behaviourisme.
 2.Bahasa berupa ujaran.
 3.Bahasa adalah sistem tanda (signifie dan signifiant) arbitrer dan konvensional.
 4.Bahasa merupakan kebiasaan (habit).
 5.Kegramatikalan berdasarkan keumuman.
 6.Level-level gramatikal ditegakkan secara rapi.
 7.Analisis dimulai dari bidang morfologi.
 8.Bahasa merupakan deret sintakmatik dan paradigmatic.
 9.Analisis bahasa secara deskriptif.
 10.Analisis struktur bahasa berdasarkan unsur langsung.

         




          c.Keunggulan Aliran Struktural
 1.Aliran ini sukses membedakan konsep grafem dan fonem.
 2.Metode drill and practice membentuk keterampilan berbahasa berdasarkan kebiasaan
    Kriteria kegramatikalan berdasarkan keumuman sehingga mudah diterima masyrakat                                                                                    
 3.Level kegramatikalan mulai rapi mulai dari morfem, kata, frase, klausa, dan kalimat.
 4.Berpijak pada fakta, tidak mereka-reka data.
          d.Kelemahan Aliran Struktural
 1.Bidang morfologi dan sintaksis dipisahkan secara tegas.
 2.Metode drill and practice sangat memerlukan ketekunan, kesabaran,menjemukan.
 3.Proses berbahasa merupakan  rangsang-tanggap berlangsung secara fisis dan mekanis.
 4.Kegramatikalan berdasarkan kriteria keumuman.
 5.Faktor historis sama sekali tidak diperhitungkan dalam analisis bahasa.
 6.Objek kajian terbatas sampai level kalimat, tidak menyentuh aspek komunikatif.
          e.Aliran Aliran dan Tokoh Strukturalis                                                                                                  1.aliran struktural                                                                                                                                    Ferdinand de Saussure (1857-1913)
dianggap sebagai bapak lingustik modern berdasarkan pandangan pandangan     yang dimuat dalam bukunya course de linguistique generale yang disusun danditerbitkan oleh charles bally dan albert sechehay pada tahun 1915. Pandangan  buku tersebut mengenai konsep:                                                                                                                                                                             a.telaah sinkronik dan diakronik                                                                                                   yang dimaksud telaah sinkronik adalah mempelajari suatu bahasa pada                            suatu kurun waktu tertentu saja.misalnya mempelajari bahasa indonesia                                     yang digunakan pada zaman jepang atau pada masa tahun lima puluhan.
sedangkan telaah bahasa secara diakronik adalah telaah bahasa                                           sepanjang masa, atau sepanjang zaman bahasa itu digunakan oleh para                                    penuturnya.




b.perbedaan langue dan parole                                                                                                             yang dimaksud dengan la langue adalah keseluruhan sistem tanda yang berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat bahasa, sifatnya abstrak. sedangkan yang dimaksud la parole adalah pemakaian atau realisasi langue oleh masing- masing masyarakat bahasa; sifatnya konkret.
c.perbedaan signifiant dan signifie                                                                    
 yang dimaksud signifiant adalah citra bunyi atau kesan psikologis bunyi yang timbul
 dalam pikiran kita. Sedangkan signifie adalah pengertian atau kesan makna yang ada
 pikiran kita.
d.hubunngan sintagmatik dan paradigmatik
 yang dimaksud hubungan sintagmatik adalah hubungan unsur-unsur yang terdapat
 dalam suatu tuturan , yang tersusun secara berurutan, bersifat linear. sedangkan
 paradigmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan
 yang bersangkutan.        
      2.aliran praha                                                                                                                                           aliran praha terbentuk pada tahun 1962 atas prakarsa seorang tokohnya, yaitu vilem                    mathesius (1882 - 1945). tokoh tokoh lainnya adalah Nikolai S. Trubetskoy, Roman
Jacobson, dan Morris Halle. Pengaruh meraka sangat besar di sekitar tahun tiga        puuhan, terutama dalam bidang fonologi. Dalam bidang fonologi aliran praha inilah yang pertama-tama membedakan dengan tegas akan fonetik dan fonologi. Fonetik mempelajari bunyi-bunyi itu sendiri, sedangkan Fonologi mempelajari fungsi bunyi tersebut dalam suatu sistem. Dalam bidang fonologi
    Aliran praha ini juga memperkenalkan dan mengembangkan suatu istilah yang disebut  
               Morfonologi, bidang yang meneliti struktur fonologis morfem. Bidang ini meneliti
perubahan-perubahan fonologis yang terjadi akibat hubungan morfem dengan  morfem. Dalam bidang sintaksis vilem mathesius mencoba menelaah kalimat melalui pendekatan fungsional. Menurut pendekatan ini kalimat dapat dilihat dari struktur formalnya, dan juga dari struktur informasinya yang terdapat dalam kalimat yang bersangkutan.


   3.aliran glosematik
            aliran glosematik lahir di denmark; tokohnya, antara lain, louis hjelmslev (1899-1965),
            yang meneruskan ajaran ferdinand de sausure. Namanya menjadi terkenal karena usaha
            nya untukilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri, bebas dari ilmu lain, dengan
            peralatan, metodologis dan terminologis sendiri. menurut hjelmslev teori bahasa haruslah  
            bersifat sembarang saja, artinya harus merupakan suatu sistem dedukatif semata-mata.      
            sejalan dengan pendapat de sausure, hjelmslev menganggap bahwa bahasa itu meng-
            andung dua segi, yaitu segi ekspresi (signifiant) dan segi isi (signifie). masing-masing
            segi mengandung forma dan substansi, sehingga diperoleh (1) forma ekspresi,                   
            (2) substansi ekspresi, (3) forma isi, (4) substansi isi. Pembedaan forma dari substansi
             berlaku untuk semua hal yang ditelaah secara ilmiah; sedangkan pembedaan ekspresi
             dari isi hanya berlaku bagi telaah bahasa saja.
          4.aliran firthian
              Nama John R. Firth (1890-1960) guru besar pada universitas london sangat terkenal       
              Karena teorinya mengenai fonologi prosodi; tetapi di samping itu dikenal pula dengan
              Nama Aliran Firth, atau Aliran Firthian, atau Aliran London. fonologi prosodi adalah
              Suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis. Ada tiga macam pokok prosodi
              yaitu (1) prosodi yang menyangkut gabungan fonem: struktur kata, struktur suku kata,
              gabungan kemenan. Dan gabungan vokal: (2) prosodi yang terbentuk oleh sandi atau
              jeda; (3) prosodi yang realisasi fonetisnya melampaui satuan yang lebih besar daripada
              fonem-fonem suprasegmental.
           5.aliran linguistik sistemik
              nama aliran linguistik sistemik tidak dilepaskan dari nama M.A.K. Halliday, yaitu
              salah seorang murid Firth yang mengembangkan teori Firth mengenai bahasa, khusus
              nya yang berkenaan deangan segi kemasyarakatan bahasa. Pokok-pokok pandangan
              systemic linguistics adalah: Pertama memberikan perhatian penuh pada segi kemasya-
              rakatan bahasa. Kedua memandang bahasa sebagai “pelaksana”. Ketiga lebih meng-
              utamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasi-variasinya. Keempat meng-
              enal adanya gradasi atau kontinum. Kelima menggambarkan tiga tataran utama bahasa.


          6.aliran strukturalis amerika
              Nama Leonard Bloomfield (1877-1949) sangat terkenal karena bukunya yang berjudul
               Language (terbit pertama kali tahun 1933), dan selalu dikaitkan dengan aliran struktural
              Amerika. ada beberapa faktor yang menyebabkan berkembangnya aliran ini, antara lain:
              Pertama, pada masa itu para linguis di amerika menghadapi masalah yang sama, yaitu
              banyak sekali bahasa indian di amerika yang belum diperikan. Kedua, sikap bloomfield
              yang menolak mentalistik sejalan dengan iklim filsafat yang berkembang pada masa itu
              di amerika, yaitu filsafat Behaviorisme. Ketiga di antara linguis-linguis itu ada hubung-
              an yang baik, karena adanya The Linguistics Society of Amerika, yang menerbitkan
              majalah Language: wadah tempat melaporkan hasil kerja meraka.
           7.aliran tagmemik
               Aliran tagmemik dipelopori oleh Kenneth L. Pike, seorang tokoh dari Summer Institute
               of Linguistics, yang mewarisi pandangan-pandaangan Bloomfield, sehingga aliran ini
               juga bersifat strukturalis, tetapi juga antropologis. Menurut aliran ini satuan dasar dari
               sintaaksis adalah tagmen (kata ini berasal dari baahasa yunani yang berarti ‘susunan’).
                Menurut Pike satuan dasar sintaksis tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja,
                seperti subjek  + Predikat + objek; dan tidak dapat dinyatakan dengan deretan bentuk- 
                bentuk saja, seperti Frase Benda + Frase Kerja + Frase Benda, melaainkan harus di
                ungkapkan bersamaan dalam rentetan rumus seperti:
                a.S:FN + P:FV + O:FN
                Fungsi Subyek:Frase Nominal + Fungsi Predikat:Frase Verbal + Fungsi Objek:Frase
                Nominal.
                b.Fungsi dan bentuk (kategori pengisi fungsi) unsur peran (pengisi makna) kohesi
                 (keterkaitan antara satuan-satuan lingual) yang membentuk jalinan erat.
    fungsi
    Kategori
     peran
     kohesi





     B.Unsur Langsung
a.Pengertian Unsur Langsung                                                                                                        1.Komponen-komponen yang dihasilkan dalam tahap pertama dari analisis konstituen.                                                                                          2.Satuan-satuan bermakna yang secara langsung merupakan bagian dari satuan besar.   3.Satuansatuan bermakna yang merupakan bawahan langsung dari sebuah konstruksi.                                                                                                                      4.Satuan-satuan gramatik yang satu tingkat lebih kecil dari suatu konstruksi.                       5.Satuan-satuan gramatik yang satu tingkat lebih kecil dari satuan gramatik kompleks.
b.Analisis Unsur Lansung
                a.model I    : berperikemanusiaan = ber- + perikemanusiaan
                b.model II  : ber peri ke menusia an
                c.model III : berperikemanusiaan = ber- + kemanusiaan                                                                               
                                     perikemanusiaan = peri + kemanusiaan
                                     kemanusiaan = ke-an + manusia
               d.model IV : berperikemanusiaan = ber- + perikemanusiaan
                                     perikemanusiaan = peri + kemanusiaan
                                     kemanusiaan = ke-an + manusia














                                                                   BAB III
                                                                 PENUTUP

                        A.KESIMPULAN:
1.aliran structuralis adalah berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri atau sifat khas yang dimiliki bahasa itu. Pandangan ini adalah sebagai akibat dari konsep-konsep atau pandangan-pandangan baru terhadap bahasa dan studi bahasa yang dikemukakan oleh Bapak Linguistik Modern, Ferdinand de Saussure.
      2.Menurut kami, persentasi yang kami bawakan kurang mengesankan. Metode, cara penyampaian, yang kami buat mengundang beberapa kritik, baik dari Pembina maupun dari peserta diskusi.
                        B.SARAN:
1.Untuk Pembina diskusi, bapak Andre Tiono K, S.Pd, metode yang bapak berikan      sangat   cocok untuk mata kuliah sintaksis ini. Kami mengharapkan supaya perjuangan bapak dalam menerapkan metode ini berlaku hingga ke adik-adik tingkat kami.
      2.Untuk para penyaji, kami harapkan agar menggunakan metode lebih baik dan bersemangat dalam mampersentasikan sebuah masalah kepada peserta diskusi.
3.Untuk para peserta diskusi, kami harapkan supaya bisa lebih menghargai para penyaji yang menyampaikan materi, agar diskusi tersebut bisa mencapai hasil yang maksimal.












DAFTAR PUSTAKA:
Soeparno. (1985). “Analisis Tagmemik Hierarki Terputar dalam Bahasa Indonesia dalam                                                                                             Jurnal Kependidikan Nomor 1.


1 komentar: