MAKALAH
BAHASA
INDONESIA
ALIRAN STRUKTURAL DAN
ANALISIS UNSUR LANGSUNG
Disusun oleh:
FEBRIAN FRISTIANDA
1283021
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
JURAI
SIWO METRO
TAHUN
AJARAN 2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap aliran linguistic atau teori
linguistic mempunyai cara pandangan tersendiri terhadap bahasa.Cara memandang
dan menelaah bahasa antara aliran atau teori linguistic yang satu berbeda
dengan aliran atau teori yang lain aliran struktural mempunyai konsep sendiri dalam
memahami dan menelaah bahasa.Demikian juga dengan aliran-aliran linguistic lainnya,
seperti aliran structural,takmemik,dan transformasi aliran-aliran lingustik itu
juga mempunyai konsep tersendiri dalam memahami dan menelaah bahasa.Konsep
inilah yang menyebabkan adanya cara menganalisis sintaksis yang berbeda.
Setelah anda memahami dan menguasai
makalah ini diharapkan anda akan memperoleh dua manfaat,yaitu manfaat praktis
dan manfaat teoritis.Manfaat teoritis berupa semakin meningkatnya pengetahuan
anda mengenai berbagai teori sintaksis dan cara penguraiannya serta sekaligus
untuk mengembangkan teori tersebut berdasarkan data bahasa yang anda jumpai.
Manfaat praktis yang anda dapatkan ialah kemampuan anda membedakan berbagai
model analisis sintaksis dan kemampuan menerapkan model analisis sintaksis
dalam pengajaran bahasa.
B.RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana aturan konsep aliran struktural yang terdapat di dalam sintaksis?
2.Bagaimana cara menganalisis unsur langsung berdasarkan konsep aliran struktural tersebut?
3.Mengetahui pengertian aliran struktural
dan unsur lansung dan bagian bagiannya!
C.TUJUAN
1.Agar kita mengetahui dan biasa membedakan cirri-ciri disetiap
aliran tersebut.
2. Agar kita bisa lebih menguasai di dalam proses penganalisisan
unsur langsung berdasarkan konsep aliran tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Aliran Struktural
a.Pengertian Aliran Struktural
Aliran
Strukturalis atau Strukturalisme merupakan suatu pendekatan ilmu humanis yang
mencoba untuk menganalisis bidang tertentu (misalnya, mitologi) sebagai sistem
kompleks yang saling berhubungan. Ferdinand de Saussure (1857-1913) dianggap
sebagai salah satu tokoh penggagas aliran ini, meskipun masih banyak
intelektual Perancis lainnya yang dianggap memberi pengaruh lebih luas.
Teori
ini berlandaskan pola pikir behaviouristik. Aliran ini lahir pada awal abad XX
yaitu pada tahun 1916. aliran ini lahir bersamaan dengan lahirnya buku ”Course
de linguistique Generale” karya Ferrdinand de
Saussure yang juga merupakan pelopor aliran ini. Ia dikenal sebaga Bapak
Strukturalisme dan sekaligus Bapak Linguistik Modern.
b.Ciri-ciri
Aliran Struktural
1.Berlandaskan
pada faham behaviourisme.
2.Bahasa berupa
ujaran.
3.Bahasa adalah sistem tanda (signifie
dan signifiant) arbitrer
dan konvensional.
4.Bahasa merupakan
kebiasaan (habit).
5.Kegramatikalan berdasarkan
keumuman.
6.Level-level
gramatikal ditegakkan secara rapi.
7.Analisis dimulai
dari bidang morfologi.
8.Bahasa merupakan
deret sintakmatik dan paradigmatic.
9.Analisis bahasa
secara deskriptif.
10.Analisis
struktur bahasa berdasarkan unsur langsung.
c.Keunggulan
Aliran Struktural
1.Aliran ini
sukses membedakan konsep grafem dan fonem.
2.Metode drill and
practice membentuk keterampilan berbahasa berdasarkan kebiasaan
Kriteria
kegramatikalan berdasarkan keumuman sehingga mudah diterima masyrakat
3.Level
kegramatikalan mulai rapi mulai dari morfem, kata, frase, klausa, dan kalimat.
4.Berpijak pada
fakta, tidak mereka-reka data.
d.Kelemahan
Aliran Struktural
1.Bidang morfologi
dan sintaksis dipisahkan secara tegas.
2.Metode drill and
practice sangat memerlukan ketekunan, kesabaran,menjemukan.
3.Proses berbahasa
merupakan rangsang-tanggap berlangsung
secara fisis dan mekanis.
4.Kegramatikalan
berdasarkan kriteria keumuman.
5.Faktor historis
sama sekali tidak diperhitungkan dalam analisis bahasa.
6.Objek kajian
terbatas sampai level kalimat, tidak menyentuh aspek komunikatif.
e.Aliran Aliran dan Tokoh
Strukturalis 1.aliran struktural Ferdinand de Saussure (1857-1913)
dianggap
sebagai bapak lingustik modern berdasarkan pandangan pandangan yang dimuat dalam bukunya course de
linguistique generale yang disusun danditerbitkan oleh charles bally dan albert
sechehay pada tahun 1915. Pandangan buku
tersebut mengenai konsep:
a.telaah sinkronik dan diakronik yang
dimaksud telaah sinkronik adalah mempelajari suatu bahasa pada suatu kurun waktu tertentu saja.misalnya
mempelajari bahasa indonesia yang digunakan pada zaman jepang atau pada
masa tahun lima puluhan.
sedangkan
telaah bahasa secara diakronik adalah telaah bahasa sepanjang masa, atau sepanjang zaman bahasa
itu digunakan oleh para penuturnya.
b.perbedaan
langue dan parole yang dimaksud dengan la
langue adalah keseluruhan sistem tanda yang berfungsi sebagai alat komunikasi
verbal antara para anggota suatu masyarakat bahasa, sifatnya abstrak. sedangkan
yang dimaksud la parole adalah pemakaian atau realisasi langue oleh masing-
masing masyarakat bahasa; sifatnya konkret.
c.perbedaan signifiant dan signifie
yang dimaksud
signifiant adalah citra bunyi atau kesan psikologis bunyi yang timbul
dalam pikiran
kita. Sedangkan signifie adalah pengertian atau kesan makna yang ada
pikiran kita.
d.hubunngan sintagmatik dan paradigmatik
yang dimaksud
hubungan sintagmatik adalah hubungan unsur-unsur yang terdapat
dalam suatu
tuturan , yang tersusun secara berurutan, bersifat linear. sedangkan
paradigmatik
adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan
yang bersangkutan.
2.aliran
praha aliran praha terbentuk pada tahun 1962 atas
prakarsa seorang tokohnya, yaitu vilem
mathesius (1882 - 1945). tokoh tokoh
lainnya adalah Nikolai S. Trubetskoy, Roman
Jacobson, dan
Morris Halle. Pengaruh meraka sangat besar di sekitar tahun tiga puuhan, terutama dalam bidang fonologi. Dalam
bidang fonologi aliran praha inilah yang pertama-tama membedakan dengan tegas
akan fonetik dan fonologi. Fonetik mempelajari bunyi-bunyi itu sendiri,
sedangkan Fonologi mempelajari fungsi bunyi tersebut dalam suatu sistem. Dalam
bidang fonologi
Aliran praha ini juga memperkenalkan dan
mengembangkan suatu istilah yang disebut
Morfonologi, bidang yang meneliti struktur
fonologis morfem. Bidang ini meneliti
perubahan-perubahan
fonologis yang terjadi akibat hubungan morfem dengan morfem. Dalam bidang sintaksis vilem
mathesius mencoba menelaah kalimat melalui pendekatan fungsional. Menurut
pendekatan ini kalimat dapat dilihat dari struktur formalnya, dan juga dari
struktur informasinya yang terdapat dalam kalimat yang bersangkutan.
3.aliran glosematik
aliran glosematik lahir di denmark;
tokohnya, antara lain, louis hjelmslev (1899-1965),
yang meneruskan
ajaran ferdinand de sausure. Namanya menjadi terkenal karena usaha
nya untukilmu bahasa menjadi ilmu yang
berdiri sendiri, bebas dari ilmu lain, dengan
peralatan, metodologis dan terminologis
sendiri. menurut hjelmslev teori bahasa haruslah
bersifat
sembarang saja, artinya harus merupakan suatu sistem dedukatif semata-mata.
sejalan dengan pendapat de sausure,
hjelmslev menganggap bahwa bahasa itu meng-
andung dua segi, yaitu segi ekspresi
(signifiant) dan segi isi (signifie). masing-masing
segi mengandung forma dan substansi,
sehingga diperoleh (1) forma ekspresi,
(2) substansi ekspresi, (3) forma isi,
(4) substansi isi. Pembedaan forma dari substansi
berlaku untuk
semua hal yang ditelaah secara ilmiah; sedangkan pembedaan ekspresi
dari isi hanya
berlaku bagi telaah bahasa saja.
4.aliran firthian
Nama John R. Firth (1890-1960) guru besar pada
universitas london sangat terkenal
Karena teorinya
mengenai fonologi prosodi; tetapi di samping itu dikenal pula dengan
Nama Aliran
Firth, atau Aliran Firthian, atau Aliran London. fonologi prosodi adalah
Suatu cara
untuk menentukan arti pada tataran fonetis. Ada tiga macam pokok prosodi
yaitu (1)
prosodi yang menyangkut gabungan fonem: struktur kata, struktur suku kata,
gabungan kemenan.
Dan gabungan vokal: (2) prosodi yang terbentuk oleh sandi atau
jeda; (3)
prosodi yang realisasi fonetisnya melampaui satuan yang lebih besar daripada
fonem-fonem
suprasegmental.
5.aliran linguistik sistemik
nama aliran
linguistik sistemik tidak dilepaskan dari nama M.A.K. Halliday, yaitu
salah seorang
murid Firth yang mengembangkan teori Firth mengenai bahasa, khusus
nya yang
berkenaan deangan segi kemasyarakatan bahasa. Pokok-pokok pandangan
systemic
linguistics adalah: Pertama memberikan perhatian penuh pada segi kemasya-
rakatan bahasa.
Kedua memandang bahasa sebagai “pelaksana”. Ketiga lebih meng-
utamakan
pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasi-variasinya. Keempat meng-
enal adanya
gradasi atau kontinum. Kelima menggambarkan tiga tataran utama bahasa.
6.aliran strukturalis amerika
Nama Leonard Bloomfield (1877-1949) sangat
terkenal karena bukunya yang berjudul
Language (terbit pertama
kali tahun 1933), dan selalu dikaitkan dengan aliran struktural
Amerika. ada
beberapa faktor yang menyebabkan berkembangnya aliran ini, antara lain:
Pertama, pada masa itu para
linguis di amerika menghadapi masalah yang sama, yaitu
banyak sekali bahasa indian di
amerika yang belum diperikan. Kedua, sikap bloomfield
yang menolak mentalistik sejalan
dengan iklim filsafat yang berkembang pada masa itu
di amerika, yaitu filsafat Behaviorisme.
Ketiga di antara linguis-linguis itu ada hubung-
an yang baik, karena adanya The
Linguistics Society of Amerika, yang menerbitkan
majalah Language: wadah
tempat melaporkan hasil kerja meraka.
7.aliran tagmemik
Aliran tagmemik dipelopori oleh
Kenneth L. Pike, seorang tokoh dari Summer Institute
of Linguistics, yang
mewarisi pandangan-pandaangan Bloomfield, sehingga aliran ini
juga bersifat strukturalis,
tetapi juga antropologis. Menurut aliran ini satuan dasar dari
sintaaksis adalah tagmen
(kata ini berasal dari baahasa yunani yang berarti ‘susunan’).
Menurut Pike satuan dasar
sintaksis tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja,
seperti subjek + Predikat + objek; dan tidak dapat
dinyatakan dengan deretan bentuk-
bentuk saja, seperti Frase Benda + Frase
Kerja + Frase Benda, melaainkan harus di
ungkapkan bersamaan dalam
rentetan rumus seperti:
a.S:FN + P:FV + O:FN
Fungsi Subyek:Frase Nominal +
Fungsi Predikat:Frase Verbal + Fungsi Objek:Frase
Nominal.
b.Fungsi dan bentuk (kategori
pengisi fungsi) unsur peran (pengisi makna) kohesi
(keterkaitan antara
satuan-satuan lingual) yang membentuk jalinan erat.
fungsi
|
Kategori
|
peran
|
kohesi
|
B.Unsur Langsung
a.Pengertian Unsur Langsung 1.Komponen-komponen yang dihasilkan dalam
tahap pertama dari analisis konstituen.
2.Satuan-satuan bermakna yang secara langsung merupakan bagian dari satuan
besar. 3.Satuansatuan bermakna yang
merupakan bawahan langsung dari sebuah konstruksi.
4.Satuan-satuan
gramatik yang satu tingkat lebih kecil dari suatu konstruksi. 5.Satuan-satuan
gramatik yang satu tingkat lebih kecil dari satuan gramatik kompleks.
b.Analisis
Unsur Lansung
a.model I : berperikemanusiaan = ber- +
perikemanusiaan
b.model II : ber peri ke menusia
an
c.model III : berperikemanusiaan = ber- + kemanusiaan
perikemanusiaan = peri + kemanusiaan
kemanusiaan = ke-an + manusia
d.model IV : berperikemanusiaan = ber- + perikemanusiaan
perikemanusiaan
= peri + kemanusiaan
kemanusiaan = ke-an + manusia
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN:
1.aliran structuralis adalah berusaha mendeskripsikan suatu
bahasa berdasarkan ciri atau sifat khas yang dimiliki bahasa itu. Pandangan ini
adalah sebagai akibat dari konsep-konsep atau pandangan-pandangan baru terhadap
bahasa dan studi bahasa yang dikemukakan oleh Bapak Linguistik Modern,
Ferdinand de Saussure.
2.Menurut kami, persentasi yang kami bawakan kurang
mengesankan. Metode, cara penyampaian, yang kami buat mengundang beberapa
kritik, baik dari Pembina maupun dari peserta diskusi.
B.SARAN:
1.Untuk Pembina diskusi, bapak Andre Tiono K, S.Pd, metode yang bapak berikan sangat cocok untuk mata kuliah sintaksis
ini. Kami mengharapkan supaya perjuangan bapak dalam menerapkan metode ini
berlaku hingga ke adik-adik tingkat kami.
2.Untuk para penyaji, kami harapkan
agar menggunakan metode lebih baik dan bersemangat dalam mampersentasikan
sebuah masalah kepada peserta diskusi.
3.Untuk para peserta diskusi, kami
harapkan supaya bisa lebih menghargai para penyaji yang menyampaikan materi,
agar diskusi tersebut bisa mencapai hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA:
Soeparno. (1985). “Analisis Tagmemik Hierarki Terputar dalam
Bahasa Indonesia dalam Jurnal Kependidikan Nomor 1.
Terimakasih atas kunjungannya, semoga bisa bermanfaat .🙏
BalasHapus